Rabu, 26 November 2014

Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling

Release bearing
Release bearing umumnya merupakan unit bearing tertutup dengan tipe pelumasan permanen, sehingga tidak memerlukan pembersihan pada pelumasannya. Pemeriksaan pertama yang dapat dilakukan adalah secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan unit yang baru. Pemeriksaan release bearing dengan cara pengujian kerja sebagai berikut :
(a) Putar bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan atau terasa ada tahanan sebaiknya ganti!
(b) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakkan pada semua arah untuk memastikan self-centering system agar tidak tersangkut. Hub dab casae harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan yang baru!

Pegas Penekan dan Tuas Pembebas
Pemeriksaan pegas penekan dan tuas pembebas dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, sebaiknya diganti. (b) Lakukan pengukuran kedalaman dan lebar keausan bekas gesekan release bearing. Kedalaman maksimal adalah 0.6 mm dan lebar maksimal 5.0 mm. Jika keausan melebihi spesifikasi ganti dengan yang baru! (c) Pemeriksaan dengan SST dan filler gauge (thickness gauge). Dengan bantuan SST dan Filler gauge, periksa kerataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Selisih pengukuran atau ketidakrataan maximal 0.5 mm.
(d) Pemeriksaan dengan dial indikator. Dengan dial indikator dan alat pemutar juga dapat dilakukan pengukuran ketidakrataan permukaan ujung pegas diphragm atau ujung tuas pembebas. Untuk memudahkan pengukuran pasanglah dial dengan magnetik base pada mesin. Penyimpangan maximal : 0.5 mm.
(e) Pemeriksaan panjang dan kesikuan pegas penekan Panjang bebas pegas penekan mempunyai limit yang bervariasi tergantung ukuran kopling unit. Demikian juga dengan ketidaksikuan pegas penekan. Semakin besar unit kopling biasanya limit/ tolerensi semakin besar. (f) Pemeriksaan tegangan pegas penekan Tegangan pegas penekan sangat berpengaruh pada kekuatan kerja kopling dalam meneruskan putaran dan daya mesin. Semakin berat suatu kendaraan maka akan semakin kuat/ besar tegangan pegas penekan yang digunakan. Spesifikasi tegangan pegas dapat dilihat pada buku manual kendaraan. Perbedaan antar pegas juga tidak boleh terlalu besar, karena akan membuat penekanan kopling tidak merata. (g) Perbaikan/ penyetelan Bila penyimpangan tidak masuk dalam spesifikasi, lakukan penyetelan kerataan :
  • Pegas diaphragm
Pada pegas diaphragm lakukan penyetelan ketinggian dan kerataan dengan SST seperti terlihat pada gb. berikut!
  • Tuas pembebas
Penyetelan tuas pembebas dilakukan dengan mengatur baut penyetel pada pengikat tuas pembebas dan plat penekan dengan bantuan SST pengukur kerataan. Setelah kerataan tepat, maka kunci dan keraskan mur penahan pengunci.
Plat Penekan
Pemeriksaan plat penekan dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan mesin bubut atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
(b) Lakukan pengukuran kerataan plat kopling dengan straigh edge dan filler gauge. Ketidakrataan max adalah 0.5 mm. (c) Jika ketidakrataannya melebihi spesifikasi, ratakan dengan menggunakan mesin bubut atau ganti dengan plat penekan yang baru.

Plat Kopling
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan atau retak. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru.
(b) Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling dengan jangka sorong. Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm. Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti kampas kopling atau ganti dengan plat kopling baru. Penggantian kampas kopling dilakukan dengan cara melepas kampas kopling lama dengan merusak paku kelingnya dengan bor, memasang kampas kopling baru dengan paku keling baru dengan urutan menyilang. Lakukan pengetesan kerataan dan keolengan plat kopling dengan bantuan roller instrumen dan dial indikator. (c) Pemeriksaan kekocakan atau kerusakan torsion dumper. Jika ditemukan kekocakan dan kerusakan pada torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit baru.
(d) Pemeriksaan keausan atau kerusakan alur-alur hub. Kaitkan/ pasangkan plat kopling pada input shaft transmisi, plat kopling harus bergerak dengan mudah tetapi tidak longgar. Jika macet atau longgar ganti dengan plat kopling baru.
(e) Pemeriksaan run-out plat kopling. Dengan roller-instrumen (mesin/alat-pemutar) dan dial indikator periksalah run-out plat kopling! Bila run-out melebihi 0.8 mm, gantilah plat kopling dengan yang baru.


Fly Wheel
Pemeriksaan plat kopling dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
(a) Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada kotoran, luka bekas gesekan, tergores dan atau retak pada bidang geseknya. Jika ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika kerusakannya parah, ganti dengan plat kopling baru.
(b) Pemeriksaaan keausan gigi-gigi ring gear dari keausan dan kerusakan. Jika terdapat kerusakan, ganti dengan ring gear yang baru. Penggantian ring gear adalah dengan cara dipanaskan pada suhu 80 s.d. 100oC, kemudian lepaskan ring gear lama dan pasangkan ring gear baru dengan menggunakan mesin press. Pemanasan tidak boleh melebihi 120oC karena bisa mengubah sifat logam.
(c) Pemeriksaan run-out fly wheel. Dengan dial indikator periksalah run-out fly wheel! Bila run-out melebihi 0.2 mm, gantilah fly wheel.

(d) Pemeriksaan Pilot Bearing. Putarkan bearing dan beri tenaga pada arah axial. Jika putaran kasar dan terdapat kekocakan yang berlebihan, ganti dengan pilot bearing yang baru.

Penggantian pilot bearing dilakukan dengan melepas pilot bearing lama dengan SSt sliding hamer dan kemudian memasangkan pilot bearing baru.

Memperbaiki Rem Cakram dan Tromol



Memperbaiki Rem Cakram dan Tromol

Berkendaraan dengan tenang dan nyaman adalah keinginan setiap orang, namun kadang kala kita sedikit lalai dalam melakukan pengecekan rutin terhadap bagian yang cukup penting pada kendaraan yaitu rem. Banyak kejadian yang sangat tidak diinginkan terjadi karena permasalahan pada sistem pengereman. 
Salah satu kendala saat berkendara yang terkadang muncul tiba-tiba salah satunya adalah rem macet atau blong. Tentu saja hal ini sangat membahayakan, karena mobil kita tak bisa dikontrol saat berada dalam kondisi di jalanan berpotensi menimbulkan tabrakan.
Namun demikian, jika saja seandainya hal ini terjadi, maka para pengemudi sebaiknya tak perlu merasa panik. Stay calm alias tetap tenang, perhatikan kondisi jalan dan kurangi kecepatan, dengan memindahkan gigi perseneling yang lebih rendah secara bertahap (5-4, 4-3, 3-2, 2-1). Kemudian segera nyalakan lampu hazard atau lampu sein kiri dan segera mencari tempat yang paling aman untuk berhenti, sambil lakukan pengereman dengan menggunakan rem tangan. Lantas apa sebenarnya yang terjadi dengan ban mobil kita saat rem mendadak macet atau blong?

Cara Memperbaiki Rem Mobil
  • Rem Cakram
Rem cakram terdiri dari piringan cakram baja terbuka dan unit kampas untuk menjepit cakram, sehingga putaran roda berhenti. Sistem pengeremannya menggunakan sistem hidrolik/minyak. Rem cakram memiliki keunggulan pada sistem pengereman yang lebih pakem dibandingkan model tromol. Akan tetapi banyak juga kendala-kendala yang sering terjadi pada sistem pengereman hidrolik, salah satunya yang disebabkan masuk angin (angin masuk ke dalam selang). 

Beberapa kasus rem macet atau blong yang terjadi pada rem cakram:

1. Rem yang macet saat berputar disebabkan karena posisi pad/kampas rem yang tidak rata menyentuh piringan / miring. Untuk rem yang nyeplos atau tidak berfungsi ini bisa disebabkan karena terjadi kebocoran pada selang penghantar minyak dari master rem ke kaliper (tempat kapas rem) untuk mengatasinya bisa mengganti selang rem dan juga seal/karet pada master rem dan kaliper. 

2. Sementara angin yang masuk ke dalam sistem pengereman bisa juga membuat rem cakram tidak pakem lagi. Untuk mengatasi hal ini, cek minyak rem pastikan penuh sampai batas maksimal, kemudian kocok-kocok handle rem dan tahan, buka napel yang ada di kaliper, setelah angin keluar, kencangkan kembali napel. Ulangi terus sampai angin hilang dan rem kembali normal. 

3. Apabila minyak rem berkurang, bisa disebabkan karena kampas rem sudah mulai habis/tipis, sehingga piston pada kaliper terdorong dan minyak rem terdorong ke bagian kaliper. Jangan langsung mengisi minyak rem yang berkurang dari batas maksimal indikator pada master rem. 

Karena setelah kampas rem diganti dengan yang baru, maka piston akan terdorong lagi ke dalam kaliper dan minyak rem kembali naik. Jika minyak rem terlalu penuh maka akan meluap. Hal seperti ini juga bisa menyebabkan rem macet.

4. Rem cakram membutuhkan perawatan berkala sehingga fungsinya dapat optimal. Karena posisinya terbuka, maka debu dan kotoran dengan mudah menempel pada rem cakram. Perawatan berkala dilakukan dengan menyemprotkan pembersih cakram (disc cleaner).

5. Permukaan piringan cakram dan kanvas rem bisa saja menjadi tidak rata. Karena kuatnya gesekan yang terjadi, maka permukaan piringan cakram dan kanvas rem menjadi tipis. Karena permukaan kanvas rem yang sudah tipis tersebut maka dapat terjadi bunyi berdecit ketika dilakukan pengereman, dan apabila hal itu terjadi, sebaiknya segera ganti kanvas rem Anda. 

6. Perawatan bisa dilakukan dengan mengampelas atau membubut kanvas rem dan piringan cakram supaya permukaannya tetap rata, tergantung kondisinya. Akan tetapi, jika kondisinya sudah tipis, maka akan lebih baik untuk menggantinya. Piringan cakram yang terlalu tipis bisa menyebabkan retak-retak atau bahkan pecah ketika digunakan. 

7. Minyak rem memiliki batas waktu pemakaiannya. Seiring waktu minyak rem akan mengalami penurunan fungsinya. Molekul-molekul dan aditifnya mengalami kerusakan. Maka, penggantian berkala perlu dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah minyak remnya. Jika jumlahnya mulai berkurang, segera isi sehingga jumlahnya cukup. 

  • Rem Tromol
Rem tromol adalah pengereman yang dilakukan dengan cara menekan sepatu rem yang tidak berputar terhadap tromol (brake drum) sehingga menghasilkan gesekan dan membuat kendaraan dapat berhenti.

Beberapa kasus rem macet atau blong yang terjadi pada rem cakram:

1. Kanvas rem lengket bisa disebabkan karena air, termasuk air hujan yang menggenang di jalan atau air dari steam saat mobil dicuci masuk ke dalam tromol rem. Rem macet bisa dirasakan saat tuas rem tangan dilepaskan, hingga mobil maju atau mundur mobil terasa berat. Bahkan dalam kondisi ekstrim, roda tidak akan berputar sama sekali dan bila dipaksakan akan mengeluarkan asap dan bau kampas rem terbakar.

2. Langkah pertama atau yang paling sederhana untuk mengatasi ini adalah dengan memaksa maju atau mundur mobil dengan perlahan-lahan lepas pedal kopling dan injak pedal gas. Lakukan cara ini beberapa kali dengan maju atau mundur Bila kanvas tidak melekat kuat di tromol, maka akan dengan mudah dipisahkan. Tanda-tanda kanvas sudah lepas adalah suara keras seperti benda jatuh.

3. Namun, bila cara itu tidak berhasil, segera dongkrak roda belakang dan lepaskan roda. Setelah itu pukul keras-keras tromol dengan palu, hal itu dimaksudkan agar kanvas rem bisa lepas dari lengket.

Mengenali Tanda - tanda Mobil Harus Spooring dan Balancing

Brader sekalian, terutama yang hobi melihara mobil bekas, James Bons yakin suatu ketika pernah agan sekalian mengalami bahwa mobil ini maunya belok ke kiri terus, tapi bukan berarti karena di sebelah kiri ada cewek cantik, ngoahahaha, karena memang bermasalah dengan kaki-kaki mobil anda. Demikian juga yakin agan sekalian pernah mengalami ketika habis melahap gajrukan ,mobil mbanting ke satu arah, baik kiri atau kanan. Yup bila mengalami hal ini berarti mobil anda harus segera Spooring.
blazer
blazer

Apa itu Spooring?
Spooring dapat diartikan sebagai pelurusan, sehingga jika diterapkan pada mobil berarti usaha untuk meluruskan kembali kedudukan keempat roda mobil sesuai dengan kriteria dan type ban mobil. Meski dibilang ke 4 ban mobil, tapi biasanya yang diubek tukang spooring adalah dua roda depan. Sementara dua roda belakang serahkan ke bengkel perbaikan mobil,ubakn bengkel khuus spooring.
Kapan harus spooring?
Bila mobil anda mengalami pergantian part macem blajoint, sayap, dan beberapa part lain yang berhubungan dengan steer, maka harus dilakukan spooring untuk menjaga keseimbangan kemudi. Selain itu, mobilpun juga kan semakin boros dan tarikan menjadi berat karena gesekan lebih besar sebagai akibat dari arah roda yang tidak singkron dan seimbang. Mengemudipun rasanya tidak enak bialmalas spoorig.
Gejala mobil harus spooring!
Gejala gejala kendaraan yang timbul sehingga memerlukan spooring selain dua faktor yang telah ditulis dalam paragraf pertama di atas adalah sebagai berikut :
  1. Alur ban atau kembang ban kedua roda depan mobil anda tidak sama tebal atau pengikisan permukaan ban tidak rata ( tipis di salah satu pinggirnya ). Hal ini dapat terjadi pada salah satu roda atau kedua duanya.
  2. Cobalah periksa keasusan ban mobil Anda, apakah terjadi keausan yang tidak wajar pada keempat roda mobil Anda, meliputi sisi, tapak dan bulu band. Apabila terjadi terjadi benjolan pada ban, berarti adanya system suspensi yang bermasalah pada ban tersebut.
  3. Ketika mobil parkir ditempat yang datar, maka ada roda yang berdiri miring, namun sebelumnya pastikan tekanan angin pada roda belakang sama dan demikian juga tekanan angin pada roda depan.
  4. Ketika roda belakang anda tidak lurus dengan roda depan pada posisi lurus ke depan. Anda dapat melihatnya dari sekitar tiga meter dari belakang. Atau anda dapat menggunakan seutas tali.
  5. Ketika roda belakang anda telah bergeser dari tempatnya semula baik kekiri maupun kekanan.
  6. Pada saat mobil Anda melaju lurus kedepan, apakah Anda merasakan suatu belokan dengan sendirinya walaupun tanpa adanya perubahan kendali setir. Jika mobil cenderung membelok ke satu arah tertentu merupakan tanda adanya masalah spooring.
  7. Kondisi setir yang yang tak nyaman bahkan lebih berat dari bisannya, atau saat pengendalian setir saat dibelokkan tidak mau kembali berputar pada posisi semula saat dilepaskan.
  8. Pada saat Anda membelokkan mobil, apakah Anda merasa adanya goncangan padahal kondisan jalan yang bagus.
  9. Apabila Anda merasa mobil yang Anda kendarai berjalan miring, ini tandanya mobil Anda sudah cukup parah dengan ke
  10. Apakah terjadi getaran pada setir yang menggangu kenyamanan Anda saat menyetir. Roda depan yang punya hubungan langsung dengan setir dan bertugas lebih ekstra memungkinkan keausan ban lebih cepat disbanding roda belakang.
    seimbangan.
Apa itu balancing?
Balancing berarti keseimbangan. Sehingga balancing mobil berarti usaha untuk menyeimbangkan putaran keempat roda mobil.
Kapan harus Balancing?
  1. Saat ganti ban.
  2. Saat kilometer tertentu sesuai standar pabrik.
  3. Ketikan ban diarasa limbung atau berdengung.